BAB I
PENDAHULUAN
Adab itu adalah aturan untuk menepati diri dimana saja sesuai dengan setiap hati manusia jika baik maka hal tersebut menyenangkan buat semua orang.
Adab itu tidak hanya untuk manusia sesame muslim atau non muslim tetapi juga untuk semua makhluk yang ada di muka bumi ini hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sebagai contoh: kita dianjurkan jangan mengasah pisau jagal di depan hewan yang ingin disembelih karena dikhawatirkan membuat hewan katakutan dan lari.
Ada juga terhadap Allah Azza wajalla, seperti memakai pakaian ketika shalat, kita dianjurkan untuk memakai pakaian sesuai dengan syari’ menutup aurat. Adab yaitu khusus untuk pergaulan terhadap semua makhluk dan tata cara ketika bertemu atau menghadap kepada Allah Azza wajalla.
Manusia adalah makhluk sosial dan hanya bisa hidup dengan baik apabila hidup bermasyarakat. Secara alamiah ia akan selalu tertarik untuk hidup bersama berkelompok dengan manusia lainnya tanpa terlebih dahulu melihat perbedaan-perbedaan yang ada.
Suatu hal yang menonjol adalah adanya kebutuhan satu sama lain, perbedaan bahasa,warna kulit,agama dan kepercayaan memang sengaja diciptakan Allah untuk saling berkenalan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ETIKA (ADAB)
Agama islam menganjurkan kepada kita untuk bergaul dengan orang-orang yang berbeda agama dengan agama kita. Pada dasarnya mereka pun sama seperti kita (makhluk ciptaan Allah) hanya saja berbeda keyakinan, banyak beraneka sifat prilaku dan keinginan, juga kepercayaan dan keyakinan yang berbeda,namun merupakan bagian dari masyarakat bagsa. Kita membutuhkan mereka dalam hal pekerjaan,perniagaan dan kemasyarakatan. Tak selayaknya kita membedakan orang yang berbeda agama,kita harus tetap bergaul dengan mereka sebagai makhluk Allah dan sebagai anggota masyarakat.
Manusia adalah makhluk sosial dan hanya bisa hidup dengan baik apabila hidup bermasyarakat. Secara alamiah ia akan selalu tertarik untuk hidup bersama berkelompok dengan manusia lainnya tanpa terlebih dahulu melihat perbedaan-perbedaan yang ada.
Suatu hal yang menonjol adalah adanya kebutuhan satu sama lain, perbedaan bahasa,warna kulit,agama dan kepercayaan memang sengaja diciptakan Allah untuk saling berkenalan sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya :
“Hai manusia,sesungguhya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengenal lagi Maha Mengenal.” (Q.S.Al-Hujurat 13).
Perbedaan-perbedaan kebangsaan atau suku justru diciptakan agar saling kenal mengenal.Tidak ada bangsa lebih mulia dari pada bangsa lainnya dan tidak ada suku yang lebih mulia dari pada suku lainnya. Demikian tingginya ajaran islam meletakkan dasar-dasar aturan pergaulan nasional (antar suku) atau internasional (antar bangsa ).Sebab kemuliaan seseorang,suku atau bangsa ditentukan oleh kadar ketakwaannya saja.
Di atas baru diterangkan,bahwa perbedaan kebangsaan atau kesukuan justru agar manusia saling kenal mengenal.Lalu bagaimana halnya dengan perbedaan agama atau kepercayaan,padahal diterangkan bahwa yang paling mulia ialah yang paling takwa.
Bagaimana dasar-dasar atau aturan pokok pergaulan kita sebagai seorang muslim dan mu’min (muslim dan mukmin sebagai cirri global dari pada takwa) dengan mereka yang berlainan agama dan kepercayaannya itu? Di dalam Al-Qu’an S.Al-maidah ayat 48 Allah berfirman :
Dunia ini sungguh menjadi sesuatu yang aneh atau bahkan sangat langka, jika ada orang yang mampu hidup sendiri karena memang begitulah fitrah manusia. Manusia membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya, tidak ada makhluk yang sama seratus persen di muka bumi ini, semuanya diciptakan Allah berbeda-beda, meski ada persamaan tetapi tetap semuanya berbeda, begitulah halnya dengan manusia lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri,sifat karakter dan bentuk khas.
Ketika nantinya dalam bergaul sesame manusia akan terjadi banya perbedaan sifat karakter maupun tingkah laku,Allah menciptakan kita dengan segala perbedaannya sebagi wujud keagungan dan kekuasaannya.
Maka dari itu janganlah ada perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul atau bersosialisasi dengan limgkungan sekitar kita, anggaplah itu merupakan hal yang wajar sehingga kita dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan adil, karena bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil tetapi karena salah menyikapinya akan menjadi hal yang besar. Itulah perbedaan tak ada yang dapat membedakan kita dengan orang lain kecuali karena ketakwaannya kepada Allah SWT.
Perbedaan bangsa,suku,bahasa,adat dan kebiasaan menjadi satu paket ketika Allah menciptakan manusia, sehingga manusia dapat saling mengenal satu sama lainnya.
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu kita tumbuh kembangkan agar pergaulan kita dengan sesame manusia menjadi sesuatu yang indah sehingga mewujudkan ukhuwah islamiyah. Tiga kunci utama untuk mewujudkannya yaitu ta’aruf, tafahum dan ta’awun. Inilah tiga kunci utama yang harus kita lakukan dalam pergaulan.
B. ADAB TERHADAP ORANG NON MUSLIM
Adab kita terhadap non muslim adalah sama,kecuali jika merujuk kemungkaran atau pengingkaran syariah, maka hendaknya kita menolaknya.
Dalam perkara-perkara umum (sosial) kita tetap menjalin hubungan yang baik dengan non muslim sekalipun. Contoh baik Nabi berdiri ketika iring-iringan jenazah non muslim melewati beliau.
Dalam masalah aqidah dan ubudiyah, kita tegas terhadap non muslim seperti : kita tidak mengucapkan dan menjawab salam kepada mereka,tidak mengikuti ritual ibadah mereka dan semacamnya.
Boleh saja mendoakan non muslim, sebagaimana diriwayatkan pada “Abdul Mufrad oleh imam Bukhari bahwa salah seorang sahabat mengucap salam pada seorang non muslim, maka seorang lain berkata: dia itu kafir,maka sahabat itu segera mengejar orang kafir itu dan berkata: semoga Allah melimpahkan kekayaan bagimu dan kemuliaan,namun salamku bukanlah untukmu.” Menunjukkan bahwa ucapan salam itu tidak dibenarkan pada mereka, namun mendoakan mereka adalah boleh.
Kita perlu ketahui ada empat (4) macam kafir yang disebutkan dalam kitab Syarah Safinah yaitu:
1. Kafir ingkar : yakni orang yang tidak mengenal Allah sam sekali dan tidak mengakui-Nya.
2. Kafir Juhud : yakni orang yang mengakui Allah dengan lisan,namun mengingkari-Nya dengan hati.
3. Kafir Inad : yakni orang yang mengakui Allah dengan hati dan lisan, namun tidak menaati perintah dan larangan Allah.
Disamping itu jika dilihat dari sikapnya terhadap kaum muslim terbagi kepada 2 golongan yaitu:
1. Kafir Harbi : yakni orang kafir yang senantiasa berusaha memusuhi dan memerangi umat islam.
2. Kafir dzimmi : yakni orang-orang kafir yang bersedia hidup disamping umat islam dan saling menghormati.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG DILAKUKAN KAUM MUSLIM TERHADAP NON MUSLIM
• Islam adalah rahmat dan agama keadilan
• Kaum muslimin diperintahkan untuk mendakwahi kalangan non muslimin dengan cara yang bijaksana melalui nasihat dan diskusi dengan cara yang terbaik
• Kaum muslimin harus memberi kesempatan kepada orang-orang non muslim untuk mendengar firman-firman Allah
• Kaum muslimin harus membedakan orang non muslim membiarkan mereka yang tidak memerangi kaum muslimin. Memerangi mereka yang memerangi dan menghadapi yang sengaja menghalangi tersebarnya dakwah islam dimuka bumi
• Sikap kaum muslimin terhadap non muslim dalam soal cinta kasih dan kebencian hati, di dasari oleh sikap mereka terhadap Allah subhanahu wataala, karena non muslim itu tidak beriman kepada Allah.
• Kebencian hati bukan berarti bersikap menzalimi dalam kondis apapun terhadap non muslim,sehingga tidak boleh menganiaya mereka,menakut-nakuti mereka,mencuri harta mereka,mencopet,dan tidak boleh bersikap curang terhadap mereka
• Kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa seorang muslim harus menghormati perjanjian yang dilakukan antara dirinya dengan orang non muslim
• Kaum muslim harus berkeyakinan bahwa kalangan non muslim yang memerangi mereka,mengusir mereka dari negeri mereka dan menolong orang-orang itu memerangi kaum muslimin,boleh dibalas untuk diperangi
• Kaum muslimin hendaknya tidak menahan diri untuk bekerja sama dengan kalangan non muslim dalam melaksanakan berbagai kebajikan,memberantas kebatilan, menolong orang yang dhalim.
BAB III
KESIMPULAN
• Adab itu adalah aturan untuk menepati diri dimana saja sesuai dengan setiap hati manusia jika baik maka hal tersebut menyenangkan buat semua orang.
Adab itu tidak hanya untuk manusia sesame muslim atau non muslim tetapi juga untuk semua makhluk yang ada di muka bumi ini hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
• Agama islam menganjurkan kepada kita untuk bergaul dengan orang-orang yang berbeda agama dengan agama kita. Pada dasarnya mereka pun sama seperti kita (makhluk ciptaan Allah) hanya saja berbeda keyakinan, banyak beraneka sifat prilaku dan keinginan, juga kepercayaan dan keyakinan yang berbeda,namun merupakan bagian dari masyarakat bagsa. Kita membutuhkan mereka dalam hal pekerjaan,perniagaan dan kemasyarakatan.
• Kafir ingkar : yakni orang yang tidak mengenal Allah sam sekali dan tidak mengakui-Nya.
Kafir Juhud : yakni orang yang mengakui Allah dengan lisan,namun mengingkari-Nya dengan hati.
Kafir Inad : yakni orang yang mengakui Allah dengan hati dan lisan, namun tidak menaati perintah dan larangan Allah.
The best casino games online for real money - Dr.MD
BalasHapus› games › casino-games-online › games › casino-games-online Join 제주 출장마사지 Dr.MD today for a wide selection 양산 출장안마 of Casino Games. From slots, blackjack, roulette, 경상남도 출장마사지 and more to 안산 출장안마 table games, 경기도 출장안마 you'll find hundreds of different gambling options.